Pulau Bangka jika dilihat dari
udara,akan terlihat sungai-sungai yang dahulunya jernih namun kini airnya
memutih seperti susu akibat tercemar kegiatan pertambangan karena membawa air
dan lumpur dari lokasi TI. Kolong-kolong dan lubang-lubang bekas galian (lubang
camuy) yang menganga sangat lebar dan menyebar dimana-mana. Lubang-lubang
galian tersebut ditinggalkan begitu saja oleh para pemilik tambang dan tidak
ada upaya mereklamasi lahan-lahan bekas tambang tersebut. Air lubang tambang
yang juga menampung air hujan mengandung berbagai logam berat yang merembes ke
sistem air dan bisa mencemari air tanah sekitar. Lubang-lubang ini terisi air
hujan dan menjadi tempat subur perkembangan nyamuk anopheles penyebab malaria
dan chikungunya merajalela. Tanah-tanah bekas tambang pun kehilangan zat hara
yang sangat dibutuhkan oleh tanaman sehingga membutuhkan waktu yang lama agar
fungsi tanah dapat kembali seperti semula. Aktivitas tambang juga mengakibatkan
pencemaran air permukaan dan perairan umum. melihat kerusakan lingkungan yang
terjadi di Pulau Bangka, kita sebagai masyarakatnya seharusnya malu dengan
kenyataan tadi. Oleh karena itu, kita harus menjaga kelestarian alam di Pulau
Bangka, salah satunya dengan cara tidak memperparah kerusakan lingkungan yang
sudah parah seperti saat ini.
Penambangan yang tidak mengembalikan tempatnya
seperti semula hanya menyebabkan kerusakan yang parah entah itu
pemandangannya,ekologinya dll dari video diatas
jelas terlihat lubang bekas galian timah membekas dan hanya tertutupi
oleh air selain merusak lingkungan air yang tergenang bisa menyababkan nyamuk
berkembang biak dan menyebabkan DBD di daerah itu akan lebih baik lagi jika
pengelola pertambangan, Pemerintah setempat dan warga membenahi bekas
pertambangan tersebut bisa di buat untuk RTH, atau untuk tempat rekreasi anak
anak hingga bisa terpakai dan tidak di tinggalkan begitu saja dan menjadi
perusak pemandangan
Tidak ada komentar:
Write komentar