Status Rilisan

       
   

Ikuti

Tampilkan postingan dengan label Pertambangan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pertambangan. Tampilkan semua postingan

Rabu, 18 Januari 2017

Kerusakan Lingkungan akibat dari Penambangan Timah



Pulau Bangka jika dilihat dari udara,akan terlihat sungai-sungai yang dahulunya jernih namun kini airnya memutih seperti susu akibat tercemar kegiatan pertambangan karena membawa air dan lumpur dari lokasi TI. Kolong-kolong dan lubang-lubang bekas galian (lubang camuy) yang menganga sangat lebar dan menyebar dimana-mana. Lubang-lubang galian tersebut ditinggalkan begitu saja oleh para pemilik tambang dan tidak ada upaya mereklamasi lahan-lahan bekas tambang tersebut. Air lubang tambang yang juga menampung air hujan mengandung berbagai logam berat yang merembes ke sistem air dan bisa mencemari air tanah sekitar. Lubang-lubang ini terisi air hujan dan menjadi tempat subur perkembangan nyamuk anopheles penyebab malaria dan chikungunya merajalela. Tanah-tanah bekas tambang pun kehilangan zat hara yang sangat dibutuhkan oleh tanaman sehingga membutuhkan waktu yang lama agar fungsi tanah dapat kembali seperti semula. Aktivitas tambang juga mengakibatkan pencemaran air permukaan dan perairan umum. melihat kerusakan lingkungan yang terjadi di Pulau Bangka, kita sebagai masyarakatnya seharusnya malu dengan kenyataan tadi. Oleh karena itu, kita harus menjaga kelestarian alam di Pulau Bangka, salah satunya dengan cara tidak memperparah kerusakan lingkungan yang sudah parah seperti saat ini.


Penambangan yang tidak mengembalikan tempatnya seperti semula hanya menyebabkan kerusakan yang parah entah itu pemandangannya,ekologinya dll dari video diatas  jelas terlihat lubang bekas galian timah membekas dan hanya tertutupi oleh air selain merusak lingkungan air yang tergenang bisa menyababkan nyamuk berkembang biak dan menyebabkan DBD di daerah itu akan lebih baik lagi jika pengelola pertambangan, Pemerintah setempat dan warga membenahi bekas pertambangan tersebut bisa di buat untuk RTH, atau untuk tempat rekreasi anak anak hingga bisa terpakai dan tidak di tinggalkan begitu saja dan menjadi perusak pemandangan 

Kecelakaan Maut di Tambang KPC

General Manager External Affairs and Sustainable Development (GM ESD) PT Kaltim Prima Coal (KPC), Wawan Setiawan
General Manager External Affairs and Sustainable Development (GM ESD) PT Kaltim Prima Coal (KPC), Wawan Setiawan, menjelaskan kejadian kecelakaan di lokasi tambang yang menewaskan Bronson Panjaitan, Jumat, 4 November 2016.
Berikut penjelasan KPC melalui siaran pers, yang dikirim ke imel redaksi Kliksangatta:
  1. Manajemen KPC menyampaikan rasa duka yang mendalam dan merasa kehilangan karena peristiwa yang menimpa Saudara Bronson Panjaitan (38 tahun) dan berdoa semoga arwah beliau diterima di sisi Tuhan. Rasa duka juga disampaikan kepada keluarga Saudara Bronson Panjaitan dan berdoa agar pihak keluarga diberi ketabahan. Setelah kejadian tadi, manajemen memastikan jenazah beliau ditangani dengan baik dan rencananya pada sore ini, pukul 18:00 WITA akan diberangkatkan ke Balikpapan untuk selanjutnya, pada Sabtu 5 November 2016, akan diterbangkan ke tempat kelahiran almarhum di Pematang Siantar, Sumatera Utara.
  2. Menurut informasi yang disampaikan Wakil Kepala Teknik Tambang KPC, peristiwa itu terjadi pada, Jumat 4 November 2016, pukul 03:30 WITA di lokasi In Pit Dump Panel 2, Pinang South, Pit Jupiter. Dari pemeriksaan awal yang dilakukan oleh Tim KPC ditemukan bahwa dump truck CAT789 (T701) yang dioperasikan korban saat mundur untuk membuang material (dumping) terperosok dan terbalik. Saudara Bronson Panjaitan tercatat sebagai karyawan PT Borneo Prima Jasa (BPJ), Penyedia Tenaga Kerja (Labor Supplier), yang bekerja di Department Pit Jupiter, Mining Operation Division, PT Kaltim Prima Coal (B/N: Z45089).
  3. Kecelakaan ini telah dilaporkan kepada Kepala Inspektur Tambang (KAIT) segera setelah kejadian dan akan dilakukan proses investigasi oleh Tim Inspektur Tambang.
Sumber : kliksangatta.com